'/></svg>)
Carbon fiber adalah bahan yang unik dan canggih yang telah digunakan dalam berbagai industri, termasuk otomotif, kedirgantaraan, dan olahraga. Meskipun popularitasnya terus meningkat, masih banyak mitos yang mengelilingi material ini. Mari kita bahas lima mitos tentang carbon fiber dan fakta di baliknya:
Mitos 1: Carbon Fiber Hanya untuk Orang Kaya
Banyak orang percaya bahwa carbon fiber hanya bisa dimiliki oleh orang kaya karena harganya yang mahal. Memang benar bahwa harga carbon fiber lebih tinggi daripada beberapa material lain, tetapi sekarang ada berbagai produk yang terbuat dari material carbon fiber dengan harga yang lebih terjangkau. Contohnya Full Carbon Fiber phone case dari Carbon is lyfe. Hanya dengan membayar 485k, teman-teman carbonLoverz sudah bisa merasakan sensasi feels supercar material melalui phone case. Ini berarti, siapa pun saat ini bisa menikmati material yang eksklusif ini.
Mitos 2: Carbon Fiber Mudah Rusak atau Patah
Beberapa orang mengira bahwa carbon fiber rapuh dan mudah patah karena seratnya yang tipis. Padahal faktanya, carbon fiber merupakan salah satu material paling kuat yang ada hingga saat ini. Material ini memiliki kekuatan tarik yang luar biasa sehingga sering digunakan dalam industri yang memerlukan ketahanan terhadap tekanan dan benturan. Industri-industri itu diantaranya seperti pesawat terbang, mobil balap, bahkan dunia militer juga menggunakan material ini!
Mitos 3: Carbon Fiber Tidak Ramah Lingkungan
Sebagian orang beranggapan bahwa carbon fiber tidak ramah lingkungan karena sulit didaur ulang. Bisa dibilang benar tapi tidak sepenuhnya. Produksi carbon fiber memang memerlukan energi yang tinggi, tetapi bahan ini dapat didaur ulang dan diolah kembali untuk digunakan dalam produk-produk lain. Kelompok peneliti dari Georgia Institute of Technology, Amerika Serikat (AS), telah mengembangkan metode yang dapat mendaur ulang hampir 100 persen serat karbon menjadi beberapa jenis serat komposit. Pada metode yang digunakan ini serat karbon direndam dalam pelarut alkohol. Setelah beberapa lama, perlahan-lahan epoxy yang mengikat dan memberi bentuk serat karbon akan larut. Setelah lebur, serat karbon dan epoxy bisa dipisah dan digunakan untuk membuat produk lain. Salah satu anggotanya, Kai Yu, mengatakan bahwa daur ulang ini cara kerjanya sederhana dan mudah. Jadi metode yang digunakan oleh kelompok peneliti dari Georgia ini mematahkan anggapan kalau karbon tidak ramah lingkungan ya, karena serat karbon itu sendiri dapat didaur ulang.
Mitos 4: Carbon Fiber Hanya untuk Industri otomotif & Militer
Sebagian orang berpikir bahwa carbon fiber hanya digunakan dalam industri seperti kedirgantaraan atau otomotif. Padahal, carbon fiber juga digunakan dalam berbagai produk konsumen di industri fashion. Pada industri fashion ini carbon fiber dapat dijadikan kedalam bentuk aksesoris seperti phone case, dompet, tas, dan lain-lain. Sifatnya yang kuat, ringan, dan eksklusif ini membuatnya menjadi material yang banyak diminati orang di dalam dunia fashion.
Mitos 5: Carbon Fiber Berwarna Hitam Saja
Salah satu mitos yang menarik adalah bahwa carbon fiber hanya ada dalam warna hitam. Padahal, bahan ini sebenarnya dapat diberi warna apa pun sesuai dengan keinginan produsen. Contohnya salah satu jenis case hybrid carbon dari Carbon is Lyfe. Tipe case carbon ini tidak hanya menawarkan case warna hitam, tapi juga biru dan juga merah. Jadi kalau teman-teman CarbonLoverz pengen banget case carbon tapi bosan dengan warna hitam, case hybrid carbon ini menjadi pilihan yang tepat untuk kalian. Melalui case hybrid ini kita bisa melihat produk carbon fiber dengan berbagai pilihan warna yang menarik. Jadi terbukti kalau carbon fiber itu tidak hanya berwarna hitam yaa.
Jadi itu dia mitos-mitos tentang carbon fiber. Di luar dari mitos-mitos di atas, kita semua setuju kalau kekuatan yang dimiliki serat carbon dapat dijadikan sebagai bahan yang sangat dicari dan juga dapat dijadikan sebagai sesuatu yang inovatif di dalam berbagai industri. Semoga artikel ini membantu untuk memberikan insight tentang carbon fiber ya!
